TUGAS
AKHIR
KARYA
ILMIAH PENDIDIKAN JARAK JAUH
MEDIA
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Disusun
Oleh:
Wulan
Kandiani Kusumah Wardani
Dosen:
Timbul
Pardede
JURUSAN
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DAN MEDIA DIGITAL
ALIH
JENJANG D4-ITB SEAMOLEC
INSTITUT
TEKNOLOGI BANDUNG
2013
LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah cara sesorang untuk mendapatan ilmu, pendidikan
itu tidak hanya dilakukan di Sekolah mapun di tempat yang bernaung sebagai
Sekolah. Tapi sekarang dengan teknologi yang berkembang pesat pendidikan itu
fdapat dilakukan dimana saja baik dirumah, dilar rumah, bahkan saat kita sedang
kerja kita juga dapat belajar dan menjadi orang yang berpendidikan. Semua itu
akan dan bias terwujud apabila kita mau berusaha, sadar dan merencanakan untuk
mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran
agar kita sebagai peserta
didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan
merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Dasar 1945.
UUD
1945 BAB XIII Pasal 31 ( Pendidikan dan Kebudayaan )
1.
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
2.
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya
3.
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahklak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehdupan bangsa yang diatur dengan UU
4.
Negaran memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara
serta dari anggaran dan pendapatan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelanggaraan pendidikan nasional
5.
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuaan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia
UUD 1945 BAB XIII
Pasal 31 ( Pendidikan dan Kebudayaan ) diatas mengatur mengenai hak dan
kewajiban sebagai warga negara Republik Indonesia khusunya dalam hal dunia
pendidikan dan kebudayaan. Untuk kali ini saya akan membahas masalah pendidikan
saja. Ternyata pasal diatas menegaskan bahwa negara dalam hal ini pemerintah
berkewajiban membiayai pendidikan anank-anak bangsa ini. Sayangnya belum banyak
warga negara ini yang menyadari ini, lebih memprihatinkan lagi, jika ada
sekolah gratis orang tua sangat senang sekali padahal itu merupakan sudah
kewajiban negara. Sebaliknya jika biaya pendidikan yang mahal di negeri ini
orang tua hanya bisa pasrah jarang melayangkan protes.
Negara sebagai
penyelengara pendidikan sudah sepatutnya memberikan akses untuk penyelengaraan
pendidikan sejalan dengan tujuan Negara Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dengan luas Negara Indonesia, bukan hal mudah untuk memeratakan
kesempatan memperoleh pendidikan bagi setiap warganya, jumlah penduduk yang
banyak sementara SDM pendidik yang berkualitas terbatas, kondisi geografis yang
terpisah antar pulau, anggaran pendidikan yang terbatas, dan (sekarangini)
mobilitas tinggi beberapa pekerja yang ingin melanjutkan pendidikan namun
terbentur waktu dan ruang, menjadikan pendidikan itu sendiri sulit untuk
diselenggarakan. sasaran dari program pendidikan jarak jauh tidak lain adalah
memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa yang belum tersentuh mengecap
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan tidak terkecuali anak didik
yang sempat putus sekolah, baik untuk pendidikan dasar, menengah. Demikian pula
bagi para guru yang memiliki sertifikasi lulusan SPG/SGO/KPG yang karena
kondisi tempat bertugas di daerah terpencil, pedalaman, di pergunungan,dan
banyak pula yang dipisahkan antar pulau, maka peluang untuk
mendapatkanpendidikan melalui program pendidikan jarak jauh terbuka lebar.
PENGERTIAN PENDIDIKAN JARAK JAUH
PJJ adalah sekumpulan metode pengajaran
dimana aktivitas dosenan dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.
Pemisahan kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik dan non-fisik.
Selain itu dalam PJJ juga menggunakan bermacam metode pembelajaran yang
dikomunikasikan melalui media. Dengan demikian PJJ diharapkan dapat mengatasi
beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan dosen yang berkualitas.
Pada sistem pendidikan ini dosen dan peserta didik tidak harus berada dalam
lingkungan geografi yang sama.
Adapun beberapa definisi yang diberikan para ahli
menjelaskan bahwa pendidikan jarak jauh adalah:
1. Suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi
secara sistematis, dimana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan
penyeliaan serta pemantauan keberhasilan siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga
dosen yang memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran
dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media (Dohmen,1967).
2. Suatu metode pembelajaran yang menggunakan
korespondensi sebagai alat komunikasi antar tenaga dosen dengan siswa, ditambah
dengan adanya interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran (Mackenzie,
Christensen, & Rigby, 1968).
3. Sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya
tenaga dosen di tempat seseorang belajar, namun dimungkinkan adanya
pertemuan-pertemuan antara tenaga dosen dan siswa pada waktu-waktu tertentu (French
Law, 1971).
4. Suatu metode untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan konsep ban
berjalan (division of labor), prinsip-prinsip organisasi, dan
pemanfaatan media sevata ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar,
sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah
banyak pada saat bersamaan dimanapun mereka berada. Merupakan suatu bentuk
industri dari belajar dan dosenan (Peters, 1973).
5. Suatu metode pembelajaran dimana proses dosenan
terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga
dosen dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media elektronik,
dan media-media lainnya (Moore, 1973).
6. Suatu bentuk pendidikan yang meliputi beragam bentuk
pembelajaran pada berbagai tingkat pendidikan yang terjadi tanpa adanya
penyeliaan tutor secara langsung dan atau terus menerus terhadap siswa dalam
lokasi yang sama, namun memerlukan proses perencanaan, pengorganisasian dan
pemantauan dari suatu organisasi pendidikan, serta penyediaan proses
pembimbingan dan tutorial, baik dalam bentuk langsung (real
conversation) maupun simulasi(simulated conversation) (Holmberg,
1977).
SISTEM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JARAK JAUH
Proses pembelajaran menjadi penting untuk diuraikan
karena akan menentukan kualitas proses pembelajaran itu sendiri.
Beberapa langkah proses pembelajaran antara lain:
a. Pemilihan
program berdasarkan kebutuhan.
b. Pengaturan waktu
belajar, waktu tes, dll.
c. Mengikuti
tutorial.
d. Memanfaatkan bimbingan
dan konseling bila ada masalah.
Adapun kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam
program pendidikan jarak jauh, antara lain:
1. Logistik,
yang meliputi:
a. Materi
pendidikan yang anda harapkan.
b. Bagaimana anda akan
menerima materi pendidikan tersebut.
c. Bagaimana
anda diberitahu atau belajar, serta pengumuman dan pembatalan kelas.
2. Persyaratan
teknis, yang meliputi:
a. Peralatan
komputer dan internet, program dan spesifikasinya.
b. Tipe dan versi
program.
c. Kemudahan
mengakses multimedia.
3. Jadwalkan
diri anda sendiri dan bertahanlah pada jadwal yang telah ditetapkan, yaitu:
Sejalan dengan silabus program pendidikan, atau yang
telah dibicarakan atau dijelaskan dengan instruktur atau keduanya.
4. Jadwalkan diri anda setiap hari/minggu untuk
komunikasi umpan balik dengan instruktur melalui tutorial. Adapun
manfaat Tutorial antara lain:
a. Menunjukkan
kemajuan dan ketaatan.
b. Laporan
perkembangan: instruktur harus memberikan umpan balik pada anda mengenai
kemajuan selama pelajaran. Mintalah jadwal evaluasi, kondisi dan metode untuk
kemajuan anda melalui materi-materi yang ada. Metode-metode tersebut meliputi :
- Tes-tes
yang meliputi penguasaan pengetahuan atau hasil dari tugas-tugas yang
diberikan.
- Laporan-laporan,
proyek-proyek, kasus studi, rangkuman pendidikan, dan lain-lain.
- Masukan
secara kualitatif dan kuantitatif dalam diskusi pelajaran dan proyek-proyek.
a) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi menjadi:
1)
Media auditif, yaitu media yang hanya dapat
didengar saja, atau media yang hanya memiliki insur suara, seperti radio dan
rekaman suara.
2)
Media visual, yaitu media yang hanya
daoat dilihat saja, tidak mengandung, unsure suara. Contohnya adalah film
slide, foto, transparansi, lukisan gambar, dan berbagai bahan yang dapat
dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3)
Media audiovisual. Yaitu media yang
selain dapat mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bias
dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.
b) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi
menjadi:
1)
Media yang memiliki daya input yang luas dan
serentak seperti radio dann televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari
hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus
menggunakan ruangan khusus.
2)
Media yang mempunyai daya input yang terbatas
ole ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain-lain.
c) Dilihat dari bahan pembuatnya, media dibagi menjadi:
1)
Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya
murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
2)
Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan alat pembuatannya sulit
diperoleh dan mahal harganya, sulit pembuatannya, dan penggunaannya memerlukan
keterampilan yang memadai.
Penggunaan Internet untuk keperluan
pendidikan semakin meluas terutama di negara-negara maju, sebab dengan media
internet dimungkinkan diselenggarakannya proses pembelajaran yang lebih
efektif. Hal itu dapat terjadi karena sifat dan karakteristik Internet yang
cukup khas, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran
sebagaimana media lain yang telah dipergunakan sebelumnya seperti radio,
televisi,video,cd-rom Interkatif dan lain-lain.
Sebagai media yang diharapkan akan
menjadi bagian dari suatu proses pembelajaran di sekolah, internet harus mampu
memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara
pengajar dengan pembelajar sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan
pe-mbelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet tersebut
terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan. Secara
sederhana, dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk
me-ngajak pembelajar untuk mengerjakan tugas-tugas dan membantu peserta dalam
memeperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas
tersebut.
Dengan demikian, strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari tiga model dasar dialog atau komunikasi, sebagai berikut [Boettcher 1999]:
a) dialog atau komunikasi antara pengajar
dengan pembelajar
b) dialog atau komunikasi antara pembelajar
dengan sumber belajar
c) dialog atau komunikasi di antara
pembelajar.
Apabila ketiga aspek
tersebut dapat diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, maka dapat
diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal. Para pakar pendidikan
menyatakan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari pembelajaran sangat
ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga aspek tersebut , menyatakan bahwa
perancangan suatu pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara ketiga
dialog atau komuniaksi tersebut sangat penting pada lingkungan pembelajaran
berbasis Web .
Kemudian yang menjadi
pertanyaan, apakah Internet mampu memenuhi ketiga persyaratan tersebut?.
Internet merupakan media yang bersifat multi-rupa, artinya pada satu sisi
internet dapat digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal. Misalnya,
dengan menggunakan e-mail dan chat sebagai sarana berkomunikasi antar pribadi
[one-to-one communications]. Di sisi lain, dengan e-mail-pun pengguna dapat
melakukan komunikasi dengan lebih dari satu orang atau sekelompok pengguna yang
lain [one-to-many communications].. Internet juga memiliki kemampuan
memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok orang bahkan
kemampuannya untuk menyelenggarakan “komunikasi tatap muka” [teleconference].
Memungkinkan pengguna internet dapat berkomunikasi secara audio-visual sehingga
dimungkinkan pula terselenggaranya komunikasi verbal maupun non-verbal secara
real-time .
Dari sini, terlihat bahwa
internet mampu dan dapat digunakan dalam seting pembelajaran di sekolah, karena
memiliki karakteristik yang khas yaitu : [1] sebagai media interpersonal dan
juga sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one
maupun one-to-many, [2] memiliki sifat interkatif, dan [3] memungkinkan
terjadinya komunikasi secara sinkron [synchronous] maupun tertunda
[asynchronous], sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis dialog atau
komunikasi yang merupakan syarat terselengaranya suatu proses pembelajaran.
Maka, sebagaimana media lain yang selama ini telah dipergunakan sebagai media
pendidikan dan pengajaran secara luas, Internet juga mempunyai peluang yang tak
kalah besarnya dan bahkan mungkin karena karakteristiknya yang khas maka di
suatu saat nanti Internet bisa menjadi media pembelajaran yang paling terkemuka
dan paling dipergunakan secara luas .
Untuk memanfaatkan internet
sebagai media pembelajaran dalam di sekolah, ada beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian dan penanganan serius agar pemanfaatan internet untuk
pembelajaran dapat berhasil secara efektif dan efisien, yaitu: [1] Faktor
Lingkungan, meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat. [2]
pembelajar meliputi usia, latarbelakang, budaya, penguasaan bahasa dan berbagai
gaya belajamya. [3] Pengajar meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar,
pengalaman dan personalitinya. [4] Faktor teknologi meliputi komputer,
perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai kemampuan yang
dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah .
Pembelajaran PJJ
Pembelajaran PJJ merupakan
pembelajaran dimana pengajar dan peserta didik tidak bertemu. Oleh karena itu,
pembelajaran PJJ dapat dilakukan melalui belajar mandiri dan tutorial.
Pada proses belajar mandiri, mahasiswa
menjadi pusat pembelajaran. Mahasiswa menentukan sendiri aktivitasnya, mulai
dari kapan melakukan kegiatan pembelajaran, kapan melakukan ujian, kapan
melakukan konsultasi dengan pengajar, dan kapan melakukan tutorial. Dengan kata
lain, mahasiswa menentukan sendiri waktunya untuk belajar di sela-sela
kesibukannya.
Proses tutorial digolongkan menjadi
dua, yaitu tutorial tatap muka dan tutorial jarak jauh.
1.
Tutorial Tatap Muka
Dalam pembelajaran, seorang peserta
didik pasti membutuhkan diskusi, baik dengan teman sendiri maupun dengan
pengajar, selain dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diadakan
tutorial. Namun, walaupun seperti itu, peserta didik juga ingin tutorial
dilakukan secara tatap muka agar mereka lebih nyaman dalam pembelajarannya,
karena mereka juga membutuhkan interaksi.
Tutorial tatap muka dalam PJJ dapat
dilakukan secara periodik maupun insidental. Peserta didik dan pengajar
menjadwalkan kapan harus melakukan tutorial tatap muka yang telah disepakati
sebelumnya. Tentunya hal ini memperhatikan kesiapan pengajar dan peserta didik
juga tentunya.
Pada tutorial tatap muka, pengajar
dapat melihat sampai sebatas mana kemampuan peserta didik dalam menerima materi
pembelajaran yang telah diberikan oleh pengajar. Pada kali ini juga pengajar
akan memberikan pengarahan dan pengajaran kembali terhadap materi yang telah
pernah disampaikan sebelumnya. Pengajar dapat menilai kemampuan peserta didik
dengan memberikan tugas kepada peserta didik. Pemberian tugas kepada peserta
didik juga dapat memotivasi mereka sehingga mereka lebih terpacu dalam belajar,
karena mereka akan menganggap jika mereka memang benar-benar belajar.
Pada tutorial tatap muka juga, peserta
didik dapat dibentuk keterampilannya dengan memberikan praktek kepada mereka.
Peserta didik dapat mempraktekkan kemampuan mereka pada sebuah masalah (simulasi).
Dari kegiatan tersebut, pengajar juga dapat menilai kemampuan peserta didik
mereka sampai dimana.
2.
Tutorial Jarak Jauh
Tutorial jarak jauh merupakan ciri
khas dari PJJ. Tutorial ini dapat dilakukan mulai dari cara yang paling
sederhana sampai cara yang tercanggih. Cara-cara tersebut adalah sebagai
berikut.
·
Tutorial tertulis melalui korespondensi.
Bahan ajar yang disampaikan melalui
tutorial ini adalah bahan ajar cetak. Pengajar memberikan bahan ajar cetak
kepada peserta didik yang memang sudah disediakan sebelumnya. Peserta didik
mempelajari bahan ajar tersebut, mengerjakan segala tugas yang diberikan dan
menghubungi pengajar jika ada kesulitan.
·
Tutorial melalui multimedia
Bahan ajar yang diberikan oleh
pengajar kepada peserta didik disediakan dalam media audio dan video. Media
tersebut dapat digunakan oleh peserta didik sebebas mungkin tak terbatas waktu
dan tempat.
·
Tutorial secara tersiar, dari radio dan
televisi (TV)
Banyak peserta didik yang tidak
mungkin untuk mengikuti tutorial secara tatap muka, oleh karena itu tutorial,
baik perkuliahan akademik & non-akademik, maupun pengumuman di
siarkan melalui radio dan televisi. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
melalui telepon dan akan dibahas pada siaran selanjutnya.
·
Tutorial melalui telepon
Tutorial ini memungkinkan mahasiswa
untuk menghubungi atau meminta penjelasan terhadap suatu materi kepada
dosennya. Yang menjadi kendala dalam tutorial ini adalah besarnya biaya yang
harus dikeluarkan karena pemakaian telepon sangat mahal.
·
Tutorial online
Tutorial ini mengharuskan peserta
didik memilliki komputer dan terhubung ke internet. Melalui internet yang
berbasis web, para peserta didik dapat mengakses berbagai layanan yang
disediakan oleh penyelenggara PJJ, seperti mengecek nilai, mengikuti tutorial,
perolehan feedback, mendapatkan materi suplemen, serta inforrnasi terbaru yang
berkaitan dengan kalender akademik, peristiwa penting, atau kegiatan
kemahasiswaan.
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
pembelajaran
Media pembelajaran adalah sebuah alat
perantara yang menghubungkan antara pengajar dan yang diajar dalam konteks
pendidikan yang memungkinkan mereka berinteraksi dan saling berkomunikasi
bertukar pikiran. Tapi, proses komunikasi adanya mengalami hambatan yang
mengakibatkan pengajar dan yang diajar mengalami miss communication.
Oleh karena itu media pembelajaran harus punya tujuan memberi dan memotivasi
peserta didik, merangsang peserta didik untuk mengingat yang sudah dipelajari,
dan yang terakhir harus terencana. Dalam media pembelajaran harus mencakup pesan/materi
yang akan disampaikan, tenaga ahli yang ahli dibidang pengajarannya, bahan
pengajarannya, alat bantu yang bisa melengkapi pesan, tenaga ahli dan bahan
ajarnya, teknik/prosedur penyamapaian materi dan terakhir adalah tempat
pengajarannya.
2. Media Pembelajaran
Untuk media
pembelajaran dapat berupa audio, video, teks.
3. Fungsi media pembelajaran
Fungsi dasar media pembelajaran adalah
menyampaikan pesan dalam proses komunikasi antara pengajar dan yang diajar.
Sebagai akibat dari aktifitas ini, peserta didik pun merasakanbenefit-nya
karena telah belajar sesuatu.
4. Jenis-jenis
media pembelajaran
Menurut Heinich, Molenda dan Russel (1996)
ada enam jenis media pembelajaran yag bisa digunakan, yaitu:
a. Media
yang tidak diproyeksikan (model, foto, gambar)
Media yang diproyeksikan bisa dibagi kedalam
dua jenis, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Bahan cetak seperti foto,
gambar, poster tergolong pada media proyeksi dua dimensi, sedangkan replica,
model, dan simulator tergolong kedalam yang tiga dimensi.
b. Media
yang diproyeksikan
Penggunaan media ini dengan cara
diproyeksikan ke sebuah layar, biasanya berupa film dan presentasi. Semua ilmu
yang akan disampaikan diproyeksikan kedalam sebuah layar dibantu tenaga
pengajar yang menguasai ilmunya.
c. Media
audio
Suara yang direkam kedalam kaset, CD, atau
DVD dan sifatnya bisa diputar berulang-ulang sebagai media pembelajaran.
Contohnya adalah listening dalam permatakuliahan Bahasa
Inggris.
d. Media
video
Perkembangan dari yang tadinya hanya bisa
mendengarkan, sekarang bisa juga melihat video atau gambar bergeraknya diiringi
suara.
e. Komputer
Bisa dibilang ini adalah media tercanggih
yang saat ini ada sebagai media pembelajaran, karena bisa mewakili keempat
media pembelajaran diatas.
f. Multimedia
berbasis komputer
Kalau komputer saja sudah canggih, dibantu
dengan multimedia sebagai pelengkap rasanya media pembelajaran yang ada saat
ini sudah cukup bisa menggeser media pembelajaran menggunakan metode lama.
Seperti penggunaan animasi bergerak yang membuat belajar yang lebih asik,
interaktif, dan komunikatif.
5. Peranan
media dalam pembelajaran
Peran media sangat penting sekali dalam
pembelajaran. Berikut adalah peranan-peranan penting media dalam pembelajaran:
a. Sarana
komunikasi
b. Modul
untuk belajar mandiri
c. Memperjelas
pesan
d. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga
e. Mendapatkan
semangat belajar
f. Belajar
mandiri sesuai bakat dan kemampuan peserta didik
g. Lebih
menyenangkan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Inti dari setiap pembelajaran adalah kemauan yang keran
begitupun dengan PJJ dibutuhkan kemauan yang keras, aktif serta dapan
menjadikan setiap pelajaran menjadi pembelajaran yang menyenangkan.
Saran :
Dari
pemaparan di atas, penulis menyarankan agar :
1. pengajar dan mahasiswa harus sama-sama aktif dalam
berkomunikasi agar pendidikan jarak jauh dapat terlaksanakan secara maksimal
dan dapat terlaksana sebaik mungkin.
2. Mahasiswa harus memiliki akses baik internet maupun hal
yang mendukung dalam pembelajaran jarak jauh dan akses itu dapat dilakukan
dimana pun agar tidak ketertinggalan dalam pembelajaran.
3. Siswa harus belajar lebih mandiri dalam mencari materi
pembelajarannya dan mau bertanya untuk setiap mata pelajaran yang sekiranya
kurang dimengerti karna peran siapapun sangat menentukan dalam proses
pembelajaran jarak jauh ini .
Reference